BIKE VILLAGE (PENJERNIH AIR BERBASIS PEDULI LINGKUNGAN)
*Egi Subrata
Fakultas
teknik
Program Studi
Teknik Metalurgi Dan Material
Universitas
Teknologi Sumbawa
Sumbawa
2014
ABSTRAK
Air beserta
sumber-sumbernya merupakan salah satu kekayaan alam yang sangat melimpah dan
mutlak dibutuhkan oleh mahluk hidup guna menjaga kelangsungan hidup dan memelihara
kesehatannya. Akan tetapi sebagian besar dari air tersebut tidak dapat langsung
digunakan untuk kepentingan mahluk hidup, perlu pengelolaan lebih lanjut untuk
menjadi air bersih yang dapat digunakan untuk keperluan hidup sehari-hari.
Salah satu air yang banyak dikonsumsi warga pada umumnya adalah air sungai .
Namun, sungai-sungai tersebut tidak sepenuhnya layak untuk dikonsumsi. Tidak
sedikit sungai yang tercemar oleh limbah industri sehingga komposisi dan
kandungan air sungai tersebut dapat membahayakan kesehatan mereka yang
mengkonsumsinya, bahkan dapat menyebabkan kematian bagi mereka. Salah satu
alternatif yang tersedia secara lokal adalah penggunaan koagulan alami dari
tanaman yang barangkali dapat diperoleh di sekitar kita. Penelitian dari The
Environmental Engineering Group di Universitas Leicester, Inggris, telah lama
mempelajari potensi penggunaan berbagai koagulan alami dalam proses pengolahan
air skala kecil, menengah, dan besar. Penelitian mereka dipusatkan terhadap
potensi koagulan dari tepung biji tanaman Moringa Oleifera. Tanaman tersebut
banyak tumbuh di India bagian utara, tetapi sekarang sudah menyebar ke
mana-mana ke seluruh kawasan tropis, termasuk Indonesia. Di Indonesia tanaman
tersebut dikenal sebagai tanaman kelor dengan daun yang kecil-kecil dan banyak
tumbuh diberbagai kawasan Nusantara. BIKE VILLAGE merupakan sebutan untuk Biji
Kelor yang banyak tumbuh di daerah-daerah pedesaan (Village). Biji tanaman
kelor digunakan karena dianggap lebih mampu dalam menyaring dan mengolah air
dari air yang keruh dan mengandung banyak mikroba berbahaya menjadi air dengan
kualitas yang tidak kalah dengan kualitas pabrik. Bike Village dapat pula
digunakan untuk menyaring air sungai dan air sumur yang mengandung kapur dan
logam berat. Bike Village juga dapat menghemat bahan bakar dan mengurangi
adanya efek rumah kaca (green house) dan pemanasan global (global warming).
Bike Village masih sangat jarang digunakan maupun diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Ini karena masyarakat kurang tahu dan sepertinya tidak mau tahu
dengan pemanfaatan biji kelor sebagai penyaring air. Masyarakat rupanya masih
beranggapan bahwa tanaman kelor yang bisa dimanfaatkan hanya daunnya sebagai
sayur dan akarnya sebagai bahan obat-obatan. Bike Village hanya menggunakan
biji kelor yang sudah benar-benar kering, biji kering tersebut kemudian
ditumbuk sampai halus hingga menghasilkan bubuk biji kelor yang siap digunakan
sebagai bahan penjernih air.
Kata Kunci : BIKE VILLAGE, Moringa
Oleifera, Koagulan, Alternative, The Environmental Engineering Group, Green house, Global warming, Kapur, Logam
berat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar